Jumat, 24 Juli 2020

Bab 2 Zaman Pra Aksara (Manusia pra Aksara dan kehidupannya)

B. KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA


Untuk menyelidiki zaman praaksara di Indonesia, para Sejarawan menggunakan ilmu bantu dari Disiplin ilmu lain. Seperti ilmu geologi, paleontologi, paleontropologi, arkeologi, dan biologi.


MENGENAL MANUSIA PURBA DI INDONESIA

 

Sejak akhir abad ke-18 M, dirintis oleh seorang dokter Belanda bernama Eugene Dubois ia meneliti tentang fosil-fosil manusia purba. Mula mula ia mengadakan penelitian di Sumatera Barat namun tidak membuahkan hasil, lalu ia pindah ke Pulau Jawa . Di Pulau Jawa, ia berhasil menemukan fosil manusia purba pertama di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891. Fosil manusia purba ia beri nama pithecanthropus erectus, yang artinya manusia kera yang berjalan tegak. Serta masih ada lagi beberapa penemu-penemu dari fosil manusia purba dengan jenis yang lain.

·         Jenis-jenis manusia purba

1.      Pithecanthropus


Pithecanthropus merupakan jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Hasil penemuan di Indonesia, antara lain:

a)      Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Jetis dekat Mojokerto Jawa Timur oleh Von Koenigswald.

b)     Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1891 di Trinil. 

c)      Pithecanthropus Soloensis

Pithecanthropus Soloensis sementara itu ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth.

 

Beberapa ciri manusia purba jenis Pithecanthropus, antara lain sebagai berikut :

•    Pada tengkorak, tonjolan keningnya tebal.

•    Hidungnya lebar, dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol.

•    Tinggi sekitar 165–180 cm.

•    Pemakan tumbuhan dan daging (pemakan segalanya).

•    Memiliki rahang bawah yang kuat.

•    Memiliki tulang pipi yang tebal.

•    Tulang belakang menonjol dan tajam.

•    Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.

 

2.      Meganthropus

Jenis manusia purba Meganthropus ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Sangiran. Meganthropus berasal dari dua kata. Mega artinya besar atau raksasa dan anthropus artinya manusia. Hasil penemuannya ini sering dikenal dengan nama Meganthropus Palaeojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa.

Beberapa ciri manusia purba jenis Meganthropus  antara lain sebagai berikut :

·         Tubuhnya kekar dan tegap

·         Rahang dan  gerahamnya besar.

·         Tidak berdagu sehingga menyerupai kera

·         Hidup dengan cara mengumpulkan bahan makanan, terutama tumbuh-tumbuhan

·         Diperkirakan hidup sekitar dua sampai satu juta tahun yang lalu sejak penelitian.

 

3.      Homo sapiens

Pada abad ke 18, di dekat Wajak, Tulungagung Jawa Timur. Eugene Dubois menemukan fosil Manusi Purba jenis Homo sapiens. Fosil homo sapien  yang ditemukan di Indonesia ada dua jenis, yaitu Homo Wajakensis dan Homo Soloensis.

a)      Homo wajakensis

Manusia Purba Homo Wajakensis berarti manusia dari Wajak. Eugene Dubois menemukan fosil ini pada tahun 1889 di dekat Wajak, Tulungagung Jawa Timur. Homo Wajakensis diperkirakan menjadi nenek moyang dari ras Australoid

b)     Homo soloensis

Manusia Purba Homo Soloensis adalah manusia dari Solo ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo antara tahun 1931–1934. Penemunya adalah Ter Haar dan Oppenorth.

 

Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman.

 

Beberapa ciri manusia purba jenis Homo sapiens  antara lain sebagai berikut :

• muka lebar dengan hidung yang lebar;

• mulutnya menonjol;

• dahinya juga masih menonjol, sekalipun tidak seperti jenis Pithecanthropus;

• bentuk fisiknya sudah seperti manusia sekarang;

• tingginya 130–210 cm;

• berat badan 30–150 kg;

• hidupnya sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu.

 

Homo Soloensis dan Homo Wajakensis kemudian mengalami perkembangan. Jenis homo ini diberi nama Homo Sapiens. Homo Sapiens lebih sempurna dilihat dari cara berpikir walaupun masih sangat sederhana. Homo Sapiens berarti manusia cerdas, diperkirakan hidup 40.000 tahun yang lalu setelah penelitian. Jenis inilah yang nantinya menjadi nenek moyang bangsa Indonesia.


  • CARA REKONTRUKSI TENGKORAK MANUSIA PURBA


Link di bawah ini merupakan video yang berisikan tentang lokasi museum purbakala di Indonesia, video ini dapat menunjang pengetahuan kalian tentang penemuan manusia purba di Indonesia.



kepada seluruh siswa siswi smk nega yang sudah membaca materi di atas, diharap meninggalkan komentar di kolom komentar dengan format :
kelas _ nama lengkap_hari dan tanggal membaca materi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pertempuran Medan Area

4. Pertempuran Medan Area (13 Oktober 1945) Awal Pertempuran Medan Area Awalnya, pemerintah Indonesia di Sumatera Utara menyambut baik kedat...