Kamis, 28 November 2013

MASA AKHIR PRASEJARAH DI INDONESIA

MASA AKHIR PRASEJARAH DI INDONESIA


DAFTAR ISI
                                                Halaman

DAFTAR ISI..................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
            A.Latar  belakang............................................................... 1
B.Rumusan  masalah.......................................................... 1
C.Tujuan masalah............................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
            A.Pengertian masa akhir Prasejarah.................................... 2
B.Penduduk pada masa akhir prasejarah............................ 2
C.Kemahiran membuat alat................................................ 3
D.Alat-alat yang dihasilkan serta fungsinya....................... 4
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..................................................................... 6
DAFTAR RUJUKAN...................................................................ii















i


BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Masa logam, atau masa perundagian, nama yang biasanya di pakai untuk menyebutkan masa akhir prasejarah di Indonesia. Kata perundagian diambil dari kata dasar undagi dari bahasa Bali yang berarti tenaga ahli. Pada masa ini manusia sudah mengenal bercocok tanam, serta tempat tinggal mereka menetap di desa-desa. Manusianya sudah mempunyai upaya untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan guna memenuhi kubutuhan hidupnya. Misalnya, mereka telah memulai usaha dalam bidang pertanian, peternakan, dan pembuatan gerabah, serta menemukan cara untuk peleburan biji-biji logam, yang digunakan untuk pembuatan benda-benda dari logam.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Mengetahui seperti apa masa akhir prasejarah di Indonesia
2.      Mengetahui seberapa jauh perkembangan teknologinya
3.      Apa saja benda-benda peninggalan pada masa akhir prasejarah

CT    C.TUJUAN MASALAH
1.         Menjelaskan bagaimana masa akhir prasejarah di Indonesia
2.         Menjelaskan seberapa jauh perkembangan teknologi pada masa tersebut
3.         Menyebutkan apa saja benda-benda peninggalan pada masa akhir prasejarah




1
        BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Masa akhir Prasejarah
Kehidupan manusia disuatu tempat dimulai dari sejak munculnya manusia pertama di daerah tersebut. Masa prasejarah ditandai oleh ketiadaan sumber-sumber tertulis mengenai masyarakat tersebut yang sampai kepada generasi peneliti sejarah. Masa logam, atau masa perundagian, nama yang biasanya di pakai untuk menyebutkan masa akhir prasejarah di Indonesia, mengapa disebut dengan masa logam, karena pada masa inilah mulai pertama kali ditemukan logam, serta percampuran antar logam satu dengan yang lainnya hingga terciptalah logam yang baru, dan benda-benda yang dihasilkan juga sebagian besar sudah terbuat dari logam.
B.  Penduduk pada masa akhir prasejarah
Masyarakat yang ada pada masa ini telah hidup secara menetap, serta telah mempunyai keahlian masing-masing, masyarakatnya sudah mempunyai upaya untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan guna memenuhi kubutuhan hidupnya. Misalnya, mereka telah memulai usaha dalam bidang pertanian, peternakan, dan pembuatan gerabah, serta menemukan cara untuk peleburan biji-biji logam, yang digunakan untuk pembuatan benda-benda dari logam.Sedangkan mata pencaharian mereka pun juga beragam mulai dari beternak, bertani, bertenun, dan berdagang. Berbagai usaha tersebut dilakukan guna untuk menuju penyempurnaan kegiatan-kegiatan yang mulai dilaksanakan. Pada masa ini perkampungan sudah mulain lebih besarm dengan bersatunya beberapa kampung, dari daerah pertanian di sekitarnya melakukan perdagangan.

2

3
C. Kemahiran membuat alat
Teknologi berkembang lebih pesat akibat tersusunnya golongan-golongan masyarakat yang dibebani pekerjaan tertentu. Dengan pesatnya perkembangan teknologi terjadi pula peningkatan usaha perdagangan. Hal tersebut akan berpengaruh pula pada sistem sosial-ekonomi yang pola-polanya telah terbentuk karena faktor lingkungan, demografi, serta kebutuhan biologis dan spiritual. Pada masa ini pembuatan benda-benda jauh lebih tinggi dibandingkan masa sebelumnya. Pada masa ini adalah awal mulai ditemukannya penemuan-penemuan baru berupa teknik peleburan,pencampuran,penempaan, dan pencetakan. Tembaga dan emas telah dikenal lebih dulu, kedua logam  ini sangat mudah di lebur, karena titik leburnya tidak begitu tinggi.
Tembaga yang mula-mula ditemukan dapat dibuat menjadi benda dalam berbagai bentuk yang membutuhkan sedikit pengetahuan penuangan. Dengan kemajuan pengetahuan, ditemukan pula suatu campuran, antara timah dan tembaga yang ternyata menghasilkan benda-benda yang lebih kuat, dari bahan campuran tersebut menghasilkan perunggu. Di Asia Tenggara logam mulai dikenal kira-kira 3000-2000 SM. Perkembangan logam ini lebih banyak dikenal setelah pada tahun 1924. Pada tahun 1924 tersebut Payot mengadakan penggalian di sebuah kuburan di Dong Son (Vietnam), dalam penggalian tersebut ditemukan berbagai macam alat perunggu, antara lain,nekara,bejana,ujung tombak,kapak, dan gelang, benda- benda yang didapatkan ini mempunyai banyak persamaan dengan benda yang ditemukan didaratan Cina dari dinasti Han kira-kira pada awal abad Masehi. Di Indonesia penggunaan logam diketahui pada masa sebelum Masehi. Indonesia hanya mengenal alat-alat yang dibuat dari perunggu dan besi,sedangkan untuk perhiasan selain bahan perunggu juga telah dikenal emas. Beberapa benda perunggu yang di temukan di Indonesia menunjukkan persamaan dengan temuan-temuan di Dong Son (Vietnam), baik bentuk maupun pola hiasnya.


4

D. Alat-alat yang dihasilkan serta fungsinya
Nekara,kapak,bejana,patung,perhiasan,senjata, dan perahu. Merupak artefak perunggu yang ditemukan di Indonesia. Unsur yang penting dari artefak logam adalah nekara perunggu. “Nekara berbentuk seperti dandang terbalik” (Soekmono, 1973:64). Benda lainnya misal, kapak corong,cincin,mata tombak, dan kapak-kapak upacara, telah mendapat perhatian sejak abad ke-19. Nekara perunggu yang ditemukan di Indonesia ada dua tipe yaitu, tipe Pejeng dan tipe Heger. Tipe pejeng diambil dari nama tempat ditemukannya nekara tipe ini yang terbesar dan pertama, sedangkan tipe Heger diambil dari nama F.Heger yang mengklasifikasi nekara ini. Fungsi dari nekara tidak lain merupakan alat pembayaran. Nekara diperlakukan sebagai mata uang sehingga semua pembayaran dilakukan dengan nekara, baik untuk membayar pajak, pembelian hasil bumi, pembayaran hasil kerja, dll yang bersangkutan dengan kegiatan sosail ekonomi. Nekara yang bernilai tinggi biasanya milik keluarga atau raja (pemimpin).
Kapak perunggu, kapak perunggu merupakan alat-alat yang dihasilkan pada msa perundagian.  Menurut tipologinya, kapak perunggu dibagi dalam dua golongan, yaitu kapak corong (kapak sepatu), dan kapak upacara. Kemudian Heeker mengklasifikasikan kapak ini menjadi kapak corong,kapak upacara, dan tembilang atau tajak. Sedangkan soejono membagi kapak menjadi 8 tipe pokok dengan menentukan daerah persebarannya.
            Benda berikutnya adalah Bejana perunggu. Bejana perunggu berbentuk bulat panjang seperti kepis atau keranjang untuk tempat ikan yang diikatkan di pinggang di kala orang mencari ikan. Bejana ini terbuat dari dua lempeng perunggu yang cembung, yang dilekatkan dengan pacuk besi pada sisi-sisinya. Di Indonesia sendiri bejana perunggu hanya ditemukan 2 buah saja yaitu di Sumatera dan di Madura.


5
            Patung perunggu, patung-patung perunngu yang ditemukan di Indonesia mempunyai bentuk yang bermacam-macam, seperti bentuk orang atau hewan. Patung yang berbentuk orang antara lain berupa penari-penari yang bersifat dinamis. Patung-patung ini ada yang berpakaian ada juga yang tanpa pakaian. Kedua kaki dan tangannya memakai gelang dan lehernya diberi kalung, sedangkan hiasan telinganya berbentuk pilin. Boneka-boneka ini memilki lingkaran di atas kepala sebagai tempat kaitanuntuk menggantungkannya. Untuk bentuk mukanya juga bermacam-macam.Sikapnya juga lain-lain, patung yang tergolong besar berukuran tinggi kira-kira 9,4cm, dan jarak antara ujung-ujung kedua tangan kira-kira 4,8 cm.
BAB III

PENUTUP




A.  Kesimpulan
Kesimpulan yang ada pada makalah yang saya buat adalah, bahwa Indonesia setelah mengalami masa prasejarah mengalami masa akhir prasejarah, atau yang lebih kita kenal dengan masa perundagian, di sebut masa perundigian karena pada masa itu mulai berkembang logam-logam, logam pertama yang dikenak masyarakat Indonesia adalah tembaga dan emas, mengapa kedua logam itu dikenal terlebih dahulu, karena kedua logam tersebut mudah untuk dileburkan. Setelah logam itu dikenal maka masyarakat mulai ingin mencampur antara satu logam dengan logam yang lainnya, maka muncullah perunggu, yang dihasilkan dari percampuran antara timah dan tembaga. Masyarakat pada masa ini juga sudah mulai memiliki kemajuan dalam segala hal. Mulai dari segi ekonomi, social, dan kebudayaannya.
















6

DAFTAR RUJUKAN

Soejono.2008.Sejarah Nasional Indonesia I.Jakarta:Balai Pustaka



















ii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pertempuran Medan Area

4. Pertempuran Medan Area (13 Oktober 1945) Awal Pertempuran Medan Area Awalnya, pemerintah Indonesia di Sumatera Utara menyambut baik kedat...