MASA AKHIR PRASEJARAH
DI INDONESIA
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR
ISI..................................................................................i
BAB
I PENDAHULUAN
A.Latar belakang............................................................... 1
B.Rumusan masalah.......................................................... 1
C.Tujuan
masalah............................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.Pengertian masa akhir Prasejarah.................................... 2
B.Penduduk pada masa akhir prasejarah............................ 2
C.Kemahiran membuat alat................................................ 3
D.Alat-alat yang dihasilkan serta fungsinya....................... 4
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..................................................................... 6
DAFTAR RUJUKAN...................................................................ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Masa
logam, atau masa perundagian, nama yang biasanya di pakai untuk menyebutkan
masa akhir prasejarah di Indonesia. Kata perundagian diambil dari kata dasar undagi
dari bahasa Bali yang berarti tenaga ahli. Pada masa ini manusia sudah
mengenal bercocok tanam, serta tempat tinggal mereka menetap di desa-desa.
Manusianya sudah mempunyai upaya untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan guna
memenuhi kubutuhan hidupnya. Misalnya, mereka telah memulai usaha dalam bidang
pertanian, peternakan, dan pembuatan gerabah, serta menemukan cara untuk
peleburan biji-biji logam, yang digunakan untuk pembuatan benda-benda dari
logam.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui seperti apa masa akhir prasejarah di Indonesia
2. Mengetahui seberapa jauh
perkembangan teknologinya
3. Apa
saja benda-benda peninggalan pada masa akhir prasejarah
C. T C.TUJUAN
MASALAH
1.
Menjelaskan bagaimana masa akhir prasejarah di Indonesia
2.
Menjelaskan seberapa
jauh perkembangan teknologi pada masa tersebut
3.
Menyebutkan apa
saja benda-benda peninggalan pada masa akhir prasejarah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa akhir Prasejarah
Kehidupan
manusia disuatu tempat dimulai dari sejak munculnya manusia pertama di daerah
tersebut. Masa prasejarah ditandai oleh ketiadaan sumber-sumber tertulis
mengenai masyarakat tersebut yang sampai kepada generasi peneliti sejarah.
Masa
logam, atau masa perundagian, nama yang biasanya di pakai untuk menyebutkan
masa akhir prasejarah di Indonesia, mengapa disebut dengan masa logam, karena
pada masa inilah mulai pertama kali ditemukan logam, serta percampuran antar
logam satu dengan yang lainnya hingga terciptalah logam yang baru, dan
benda-benda yang dihasilkan juga sebagian besar sudah terbuat dari logam.
B. Penduduk pada masa akhir prasejarah
Masyarakat
yang ada pada masa ini telah hidup secara menetap, serta telah mempunyai keahlian
masing-masing, masyarakatnya sudah mempunyai upaya untuk meningkatkan
kegiatan-kegiatan guna memenuhi kubutuhan hidupnya. Misalnya, mereka telah
memulai usaha dalam bidang pertanian, peternakan, dan pembuatan gerabah, serta
menemukan cara untuk peleburan biji-biji logam, yang digunakan untuk pembuatan
benda-benda dari logam.Sedangkan mata pencaharian mereka pun juga beragam mulai
dari beternak, bertani, bertenun, dan berdagang. Berbagai usaha tersebut
dilakukan guna untuk menuju penyempurnaan kegiatan-kegiatan yang mulai
dilaksanakan. Pada masa ini perkampungan sudah mulain lebih besarm dengan
bersatunya beberapa kampung, dari daerah pertanian di sekitarnya melakukan
perdagangan.
2
3
C.
Kemahiran membuat alat
Teknologi berkembang
lebih pesat akibat tersusunnya golongan-golongan masyarakat yang dibebani
pekerjaan tertentu. Dengan pesatnya perkembangan teknologi terjadi pula
peningkatan usaha perdagangan. Hal tersebut akan berpengaruh pula pada sistem
sosial-ekonomi yang pola-polanya telah terbentuk karena faktor lingkungan,
demografi, serta kebutuhan biologis dan spiritual. Pada masa ini pembuatan
benda-benda jauh lebih tinggi dibandingkan masa sebelumnya. Pada masa ini
adalah awal mulai ditemukannya penemuan-penemuan baru berupa teknik
peleburan,pencampuran,penempaan, dan pencetakan. Tembaga dan emas telah dikenal
lebih dulu, kedua logam ini sangat mudah
di lebur, karena titik leburnya tidak begitu tinggi.
Tembaga yang mula-mula
ditemukan dapat dibuat menjadi benda dalam berbagai bentuk yang membutuhkan
sedikit pengetahuan penuangan. Dengan kemajuan pengetahuan, ditemukan pula
suatu campuran, antara timah dan tembaga yang ternyata menghasilkan benda-benda
yang lebih kuat, dari bahan campuran tersebut menghasilkan perunggu. Di Asia
Tenggara logam mulai dikenal kira-kira 3000-2000 SM. Perkembangan logam ini
lebih banyak dikenal setelah pada tahun 1924. Pada tahun 1924 tersebut Payot
mengadakan penggalian di sebuah kuburan di Dong Son (Vietnam), dalam penggalian
tersebut ditemukan berbagai macam alat perunggu, antara lain,nekara,bejana,ujung
tombak,kapak, dan gelang, benda- benda yang didapatkan ini mempunyai banyak
persamaan dengan benda yang ditemukan didaratan Cina dari dinasti Han kira-kira
pada awal abad Masehi. Di Indonesia penggunaan logam diketahui pada masa
sebelum Masehi. Indonesia hanya mengenal alat-alat yang dibuat dari perunggu
dan besi,sedangkan untuk perhiasan selain bahan perunggu juga telah dikenal
emas. Beberapa benda perunggu yang di temukan di Indonesia menunjukkan
persamaan dengan temuan-temuan di Dong Son (Vietnam), baik bentuk maupun pola
hiasnya.
4
D.
Alat-alat yang dihasilkan serta fungsinya
Nekara,kapak,bejana,patung,perhiasan,senjata,
dan perahu. Merupak artefak perunggu yang ditemukan di Indonesia. Unsur yang
penting dari artefak logam adalah nekara perunggu. “Nekara berbentuk seperti
dandang terbalik” (Soekmono, 1973:64). Benda lainnya misal, kapak
corong,cincin,mata tombak, dan kapak-kapak upacara, telah mendapat perhatian
sejak abad ke-19. Nekara perunggu yang ditemukan di Indonesia ada dua tipe
yaitu, tipe Pejeng dan tipe Heger. Tipe pejeng diambil dari nama tempat
ditemukannya nekara tipe ini yang terbesar dan pertama, sedangkan tipe Heger
diambil dari nama F.Heger yang mengklasifikasi nekara ini. Fungsi dari nekara
tidak lain merupakan alat pembayaran. Nekara diperlakukan sebagai mata uang
sehingga semua pembayaran dilakukan dengan nekara, baik untuk membayar pajak,
pembelian hasil bumi, pembayaran hasil kerja, dll yang bersangkutan dengan
kegiatan sosail ekonomi. Nekara yang bernilai tinggi biasanya milik keluarga
atau raja (pemimpin).
Kapak perunggu, kapak
perunggu merupakan alat-alat yang dihasilkan pada msa perundagian. Menurut tipologinya, kapak perunggu dibagi
dalam dua golongan, yaitu kapak corong (kapak sepatu), dan kapak upacara.
Kemudian Heeker mengklasifikasikan kapak ini menjadi kapak corong,kapak
upacara, dan tembilang atau tajak. Sedangkan soejono membagi kapak menjadi 8
tipe pokok dengan menentukan daerah persebarannya.
Benda berikutnya adalah Bejana
perunggu. Bejana perunggu berbentuk bulat panjang seperti kepis atau keranjang
untuk tempat ikan yang diikatkan di pinggang di kala orang mencari ikan. Bejana
ini terbuat dari dua lempeng perunggu yang cembung, yang dilekatkan dengan
pacuk besi pada sisi-sisinya. Di Indonesia sendiri bejana perunggu hanya
ditemukan 2 buah saja yaitu di Sumatera dan di Madura.
5
Patung perunggu, patung-patung
perunngu yang ditemukan di Indonesia mempunyai bentuk yang bermacam-macam,
seperti bentuk orang atau hewan. Patung yang berbentuk orang antara lain berupa
penari-penari yang bersifat dinamis. Patung-patung ini ada yang berpakaian ada
juga yang tanpa pakaian. Kedua kaki dan tangannya memakai gelang dan lehernya
diberi kalung, sedangkan hiasan telinganya berbentuk pilin. Boneka-boneka ini
memilki lingkaran di atas kepala sebagai tempat kaitanuntuk menggantungkannya.
Untuk bentuk mukanya juga bermacam-macam.Sikapnya juga lain-lain, patung yang
tergolong besar berukuran tinggi kira-kira 9,4cm, dan jarak antara ujung-ujung
kedua tangan kira-kira 4,8 cm.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang ada
pada makalah yang saya buat adalah, bahwa Indonesia setelah mengalami masa
prasejarah mengalami masa akhir prasejarah, atau yang lebih kita kenal dengan
masa perundagian, di sebut masa perundigian karena pada masa itu mulai
berkembang logam-logam, logam pertama yang dikenak masyarakat Indonesia adalah
tembaga dan emas, mengapa kedua logam itu dikenal terlebih dahulu, karena kedua
logam tersebut mudah untuk dileburkan. Setelah logam itu dikenal maka
masyarakat mulai ingin mencampur antara satu logam dengan logam yang lainnya,
maka muncullah perunggu, yang dihasilkan dari percampuran antara timah dan
tembaga. Masyarakat pada masa ini juga sudah mulai memiliki kemajuan dalam
segala hal. Mulai dari segi ekonomi, social, dan kebudayaannya.
6
DAFTAR
RUJUKAN
Soejono.2008.Sejarah Nasional Indonesia I.Jakarta:Balai
Pustaka
ii